Tautan-tautan Akses

Tentara Israel Mulai Mundur Dari Libanon, Gencatan Senjata Tetap Bertahan


Tentara Israel mulai mundur dari Libanon setelah gencatan senjata dengan gerilyawan Hizbullah masih tetap bertahan pada hari kedua. Para pejabat Libanon mengatakan tentara Israel telah mundur dari Marjayoun, sebuah kota yang direbut minggu lalu. Para pejabat Libanon juga mengatakan, tentara mereka dan pasukan penjaga perdamaian internasional akan mulai ditempatkan di wilayah selatan negara itu dalam beberapa hari ini.

Kepala staf militer Israel Dan Halutz mengatakan kepada Radio Angkatan bersenjata, serah terima Israel kepada pasukan baru itu akan diselesaikan dalam 10 hari. Radio Israel itu juga melaporkan, tentara Israel di Libanon selatan menembak mati paling sedikit tiga pejuang Hizbullah di dua insiden terpisah. Sementara itu, ribuan pengungsi Libanon memadati jalan-jalan yang rusak akibat bom untuk kembali ke rumah-rumah mereka.

Di Damascus, Presiden Suriah Bashar al Assad mengatakan pelawanan terhadap Israel adalah sah dan perdamaian Timur Tengah masih belum dicapai dalam beberapa waktu ke depan. Assad mengatakan Israel sejak lama merencanakan akan memerangi Hizbulah di Libanon. Berbicara dengan wartawan di Damaskus, Assad memberikan pujian dan penghargaan kepada gerilyawan Hizbulah atas perlawanan mereka selama sebulan melawan Israel.

Assad juga mengecam Presiden Bush, dengan mengatakan rencananya bagi Timur Tengah yang baru telah gagal. Bush menyalahkan Hizbullah dan para pendukungnya, Suriah dan Iran, atas terjadinya perang di Libanon ini. Usai pidato Assad, menteri luar negeri Jerman Frank Walter Steinmeier membatalkan kunjungannya ke Suriah. Dia menyebut pidato Assad itu membawa dampak negatif bagi situasi di Timur Tengah. Dia semula merencanakan akan berkunjung ke Damaskus hari Selasa ini.

XS
SM
MD
LG