Para ilmuwan di Filipina mengatakan gunung api Mayon memasuki tingkat yang lebih berbahaya, memuntahkan “arus pyroclastic” yang mematikan berupa gas dan debu gunung api. Pakar gunung berapi Ed Laguerta mengatakan hari ini arus pyroclastic itu lebih mencemaskan daripada arus lahar biasa karena alirian pyroclastic menyebar ke daerah yang luas dan dapat dengan cepat meluncur ke bawah melalui lereng gunung dengan kecepatan sekurang-kurangnya 60 kilometer per jam.
Para pakar gunung berapi pekan lalu mengatakan tingkat emisi sulfur dioxida gunung api itu telah menurun, yang dapat berarti tekanan sedang meningkat untuk akhirnya mengakibatkan letusan. Hampir 40.000 orang telah meninggalkan rumah-rumah dan tanah pertanian mereka ke tempat-tempat pelindungan darurat, sementara mereka menunggu untuk melihat apakah yang akan terjadi dengan gunung api setinggi 2.400 meter itu.
Mayon adalah salah satu gunung api paling aktif di Filipina. Gunung itu telah meletus sekurang-kurangnya 47 kali dalam waktu 400 tahun terakhir ini.