Tautan-tautan Akses

Kabinet Libanon Setujui Resolusi DK PBB,  Hizbullah Tembak Jatuh Helikopter Israel


Libanon telah menyetujui gencatan senjata PBB yang bertujuan mengakhiri perang yang telah berlangsung selama sebulan antara Israel dan Hizbullah. Perdana Menteri Libanon, Fuad Siniora mengatakan kepada wartawan, kabinetnya telah menyetujui resolusi itu dengan suara bulat. Perdana Menteri Israel Ehud Olmert diduga akan mendesak kabinetnya agar menyetujui resolusi itu dalam sidang hari Minggu ini.

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan hari Sabtu bahwa gerilyawannya akan mematuhi gencatan senjata Perserikatan Bangsa Bangsa. Tetapi dia juga mengatakan, Hizbullah akan terus bertempur selama tentara Israel berada di Libanon. Para pejabat PBB mengatakan, pasukan internasional bisa mulai berada di Libanon selatan dalam seminggu ini. Sebelumnya, hari Sabtu, Presiden Bush menelpon Perdana Menteri Libanon. Jurubicara Penasihat Keamanan Nasional Amerika , Frederick Jones mengatakan, Presiden Bush menekankan perlunya melenyapkan kekuasaan Hizbullah ‘negara dalam negara.’

Sementara itu, kelompok militan Hizbullah yang berpusat di Libanon mengatakan pihaknya telah menembak jatuh sebuah helikopter Israel di Libanon selatan. Jurubicara tentara Israel membenarkan, pesawat itu ditembak jatuh Sabtu malam, tidak memberikan rincian lebih jauh mengenai korban. Jatuhnya pesawat tersebut terjadi sementara kabinet Libanon dengan suara bulat menyetujui Resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.

Israel memperluas serbuannya ke Libanon selatan, dengan beberapa satuan telah dilaporkan mencapai Sungai Litani, kurang lebih 20 kilometer di utara perbatasan Israel. Israel mengatakan, pihaknya memiliki sekitar 30.000 tentara di Libanon untuk menghalau gerilyawan Hizbullah ke seberang Sungai Litani sebelum gencatan senjata diberlakukan yang mungkin Senin pagi. Helikopter-helikopter Israel mengangkut ratusan tentara ke medan tempur hari Sabtu, dalam apa yang disebut dalam pemberitaan Israel operasi udara terbesar di negara itu sejak Perang Yom Kippur tahun 1973.

XS
SM
MD
LG