Tautan-tautan Akses

Dewan Keamanan PBB Memperdebatkan Rancangan Resolusi Israel-Hizbullah


Dewan Keamanan PBB hari Selasa memperdebatkan rancangan resolusi yang bertujuan menghentikan pertempuran Israel-Hizbullah. Menteri Luar Negeri Qatar -- mewakili delegasi Liga Arab – menuduh badan PBB itu berpangku tangan semasa pertempuran berpekan-pekan antara Israel dan Hizbullah. Delegasi Liga Arab berbicara di depan Dewan Keamanan untuk mendukung tuntutan Libanon bagi gencatan senjata segera dan penarikan mundur tentara Israel dari Libanon selatan.

Libanon menolak rancangan yang dibuat Amerika dan Prancis karena tidak tercantum imbauan bagi penarikan mundur pasukan Israel. Ketika berbicara didepan dewan itu, dutabesar Israel untuk PBB mengatakan setiap resolusi harus menetapkan penempatan pasukan internasional yang “kekar dan kuat” di Libanon. Sementara, Amerika mengatakan pihaknya bersedia mempertimbangkan proposal pemerintah Libanon untuk menggelar 15-ribu tentara di Libanon selatan.

Sementara itu dari Kuala Lumpur, kantor berita Malaysia mengatakan menteri luar negeri negara itu mengimbau negara-negara Muslim untuk mempertimbangkan pengiriman senjata kepada militan Hizbullah dalam pertempuran mereka melawan Israel. Menurut kantor berita resmi, BERNAMA, Menteri Hamid Albar mengatakan para anggota OKI hendaknya jangan membiarkan Israel bertindak tanpa hukuman di Libanon.

Pemerintah Malaysia saat ini menjadi ketua OKI, yang beranggotakan 57 negara yang penduduknya mayoritas Muslim. Menteri luar negeri Malaysia itu hari Selasa juga mengatakan setiap tindakan yang diambil oleh negara-negara Muslim untuk menghentikan serangan oleh Israel seharusnya mematuhi prinsip dan norma-norma internasional.

XS
SM
MD
LG