Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan peningkatan kekerasan sedang membahayakan operasi pertolongan di daerah Darfur, Sudan.
Kantor PBB urusan Koordinasi Pertolongan Kemanusiaan mengatakan lebih banyak petugas pertolongan yang tewas dalam dua minggu terakhir daripada dua tahun sebelumnya. Badan itu mengatakan 8 petugas bantuan kemanusiaan tewas dalam tugas bulan lalu, dan petugas bantuan melaporkan peningkatan pembajakan, penjarahan, dan penyergapan kendaraan mereka.
Seorang pejabat kemanusiaan PBB mengatakan semua pihak dalam sengketa Darfur perlu menghormati kenetralan petugas kemanusiaan. Kekerasan di Darfur terus terjadi walaupun persetujuan perdamaian telah dicapai tanggal 5 Mei antara pemerintah dan kelompok pemberontak terbesar di daerah itu.
Pertempuran yang kacau antara kelompok-kelompok pemberontak, pemerintah, dan milisi telah menewaskan kira-kira 200 ribu orang dan mengakibatkan pengungsian dua juta orang lagi dari rumah mereka.