Organisasi Konperensi Islam (OKI) telah meminta Dewan Keamanan PBB menegakkan gencatan senjata segera dan menyeluruh antara Israel dan Hezbollah di Libanon. Pernyataan yang dikeluarkan OKI hari Kamis menyatakan Israel harus dipegang bertanggungjawab karena dikatakan melanggar hak asasi manusia dalam ofensif militernya.
Permintaan dan pernyataan itu adalah hasil sidang luar biasa para petinggi OKI yang beranggotakan 17 negara hari Kamis di ibukota pemerintahan Malaysia Putrajaya. Dalam sidang itu beberapa petinggi memperingatkan bahwa konflik Israel-Hezbollah dapat me-radikalisasikan dunia Muslim dan menyulut bentrokan peradaban dengan Barat.
Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi mendesak anggota OKI menyumbang pasukan untuk tugas memelihara perdamaian dan membantu mengakhiri pertempuran di Libanon. Ia menambahkan bahwa Malaysia siap menyediakan pasukan untuk misi yang dipimpin PBB dan bahwa semua negara Muslim mempunyai kewajiban moral untuk berbuat serupa.