Departemen Luar Negeri Amerika mengkonfirmasi bahwa Korea Utara meluncurkan sebuah rudal jarak-jauh Rabu pagi, tetapi bahwa rudal itu gagal kurang semenit setelah lepas-landas. Setidaknya dua rudal jarak-dekat juga diluncurkan. Keduanya mendarat di Laut Jepang. Bulan lalu, foto-foto melalui satelit menunjukkan bahwa sebuah rudal jarak-jauh Taepodong-Dua yang diperkirakan mampu mencapai Amerika berada di tempat peluncuran dan bahan bakarnya sedang diisi.
Peluncuran hari Rabu merupakan penembakan rudal pertama oleh Korea Utara dalam beberapa tahun. Amerika dan Jepang telah memperingatkan bahwa peluncuran rudal balistik akan membuat Washington dan Tokyo mempertimbangkan langkah-langkah menghukum. Sebuah komentar yang dimuat oleh kantor berita Korea Utara awal pekan ini menyatakan Pyongyang akan menanggapi dengan serangan “mematikan” dengan menggunakan senjata nuklir jika negaranya diserang.
Seorang jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika memberitahu VOA, Asisten Menteri Luar Negeri Christopher Hill, wakil Amerika ke pembicaraan nuklir enam-pihak yang tersendat-sendat mengenai Korea Utara itu, telah membahas perkembangan ini dengan semua mitra-mitranya. Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Hill akan bertolak ke kawasan itu hari Rabu.
Pejabat Gedung Putih itu mengatakan Presiden Bush diberitahu segera setelah peluncuran rudal itu dan bahwa ia kini berkonsultasi dengan sekutu-sekutu Amerika. Pejabat itu mengatakan uji-coba itu suatu “provokasi” tetapi mengatakan hal tersebut tidak menimbulkan “ancaman langsung kepada Amerika.” Pemerintah Korea Selatan telah mengimbau diadakannya sidang kabinet hari Rabu untuk membahas peluncuran rudal-rudal itu.
Peluncuran hari Rabu merupakan peluncuran rudal pertama oleh Korea Utara dalam beberapa tahun. Amerika dan Jepang telah memperingatkan bahwa peluncuran rudal balistik akan membuat Washington dan Tokyo mempertimbangkan langkah-langkah menghukum.