Militer Amerika di Irak mengatakan pasukan koalisi telah menemukan jenazah dua prajurit Amerika yang hilang sejak serangan terhadap pos penjagaan mereka hari Jumat. Sebuah pernyataan hari Selasa mengatakan kedua jenazah dikelilingi oleh bahan peledak ketika mereka ditemukan Senin malam dekat Yusufiah, di selatan Baghdad. Pihak militer mengatakan kedua jenazah kini diterbangkan ke Amerika untuk identifikasi positif melalui testing DNA.
Jurubicara militer AS, Mayor Jenderal William Caldwell mengatakan penyebab kematian belum dipastikan. Pejabat-pejabat militer Irak mengatakan kedua jenazah menunjukkan tanda-tanda penyiksaan yang “barbarik.”
Melalui situs Internet, kelompok pemberontak yang terkait dengan al-Qaida menyatakan tanggung jawab atas pembunuhan itu dan mengatakan kedua tentara “dibantai.” Kelompok itu juga mengatakan pemimpin baru al-Qaida di Irak, Abu Hamza al-Muhajer, menggorok leher kedua prajurit. Pernyataan iti tidak bisa dipastikan kebenarannya.
Sementara itu, militer Amerika mengatakan pasukan koalisi menewaskan 15 teroris dalam serangan di utara Baquba hari Selasa,. Namun, warga Irak setempat mengatakan setidaknya 13 orang sipil tewas dalam serangan itu.