Pejabat-pejabat Palestina mengatakan rencana bantuan intenasional baru merupakan langkah pertama yang baik tetapi tidak mencukupi. Kuartet penengah Timur Tengah – Amerika Serikat, Uni Eropa, PBB dan Rusia – menyetujui rencana untuk melangkahi pemerintah Palestina pimpinan Hamas dan memberikan bantuan di bidang kesehatan dan beaya listrik dan gas.
Namun rencana itu akan tetap membekukan bantuan internasional kepada pemerintah Hamas sampai kelompok itu meninggalkan kekerasan dan mengakui Israel. Penghentian bantuan itu telah mencegah pemerintah Palestina membayar gaji 165 ribu pegawai negri selama tiga bulan.
Jurubicara Hamas Ghazi Hamad mengatakan persyaratan tersebut tidak dapat diterima. Ia mengatakan Israel harus juga dituntut untuk menghentikan serangan-serangan di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Sementara, Israel menyambut baik rencana bantuan kuartet. Jurubicara Israel Mark Regev mengatakan negaranya tidak akan menghalangi bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.