Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki mengatakan Teheran tidak akan menyerahkan haknya untuk merperkaya uranium, sebagaimana dituntut Washington, namun siap untuk mengadakan pembicaraan dengan Amerika Serikat.
Menanggapi tawaran bersyarat dari Amerika untuk bergabung dalam pembicaraan nuklir multi pihak, Mottaki mengatakan Teheran mendukung pembicraan yang adil. Ia menambahkan Washington perlu merubah perilakunya jika ingin menjalin hubungan baru dengan Iran.
Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice mengatakan kemarin, Amerika akan bergabung dengan para sekutu Eropanya dalam pembicaraan langsung dengan Iran, segera setelah Iran sepenuhnya menghentikan usaha menghentikan pengolahan uraniumnya.
Pembicaraan seperti itu akan merupakan pembicaraan resmi pertama antara Amerika dan Iran sejak 1979.
Rice berada di Wina hari ini untuk mengadakan pembicaraan dengan para sejawatnya dari Rusia, Cina, Inggris, Perancis dan Jerman. Mereka akan membahas insentif yang akan ditawarkan kepada Iran jika negara itu menghentikan program nuklirnya, dan sanksi apa yang akan dijatuhkan jika Iran menolaknya. Namun, Moskow and Beijing menyatakan keberatan atas langkah-langkah keras yang memaksa Iran menghentikan program nuklirnya.