Tim-tim bantuan dan pencari telah menemukan lebih dari 4,600 orang korban tewas dalam gempa bumi kuat yang melanda kawasan selatan Jawa Tengah/Yogyakarta hari Sabtu. Kata pejabat Meteorologi, lebih dari 450 gempa susulan tercatat di kawasan itu sejak gempa berkekuatan 6,3 skala Richter menghantam kawasan yang padat penduduknya di bantul.
Ribuan korban yang selamat kembali ke kampung halaman mereka yang hancur hari minggu untuk mencari sisa-sisa harta benda yang bisa diselamatkan. Petugas kesehatan bekerja keras merawat ribuan orang yang cedera karena gempa itu. jumlah dokter bedah sangat kurang, dan banyak pasien terpaksa dirawat diluar gedung karena tidak ada tempat di dalam rumah sakit. Amerika memberikan bantuan 2,5 juta dollar dan Cina menawarkan bantuan dua juta dollar.
Pejabat badan internasional untuk pembangunan Amerika telah dikirim ke Yogyakarta untuk mengkoordinasikan bantuan yang diperlukan. Kata para pejabat, gempa bumi itu tidak ada hubungannya dengan kegiatan gunung Merapi, tapi ada kemungkinan goncangan itu bisa mengakibatkan runtuhnya kubah lahar di kawah gunung dan memperbesar jumlah lahar cair yang mengalir ke lereng gunung itu. Palang merah internasional minta bantuan sedikitnya 10 juta dollar, karena bencana itu telah mengakibatkan 200,000 orang kehilangan rumah mereka.
Para pekerja pertolongan mengatakan tempat penampungan menjadi prioritas utama bagi 200 ribu orang yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa berkekuatan 6,3 skala Richter itu. Tim-tim darurat melanjutkan pencarian korban yang terkubur di bawah reruntuhan.
Banyak penduduk melewatkan malam di kemah darurat dekat puing rumah mereka, atau di halaman mesjid dan rumahsakit.
Di bagian-bagian provinsi Yogyakarta yang terlanda parah, para pekerja mengatakan seluruh kota dan desa hampir rata sama sekali. Sebagian besar korban tewas di kota Bantul.
Rumahsakit-rumahsakit Yogyakarta masih tetap kewalahan menolong ribuan orang yang luka-luka.
Amerika Serikat dan beberapa negara lain telah mengulurkan bantuan uang tunai dan pertolongan. Para pejabat Indonesia mengatakan putusnya aliran listrik dan hubungan telepon menyebabkan sulit mengirim pasokan barang keperluan.