PM Irak Nouri al-Maliki mengatakan pemerintahannya yang baru akan menciptakan keamanan dan perujukan yang lebih luas di negara itu. Komentar al-Maliki itu dikeluarkan hari ini, setelah pertemuan pertama kabinetnya sejak pelantikan Sabtu kemarin. PM Irak itu mengutarakan, pemerintahannya mempunyai sebuah rencana bagi keamanan, dengan menekan kerusuhan di ibukota dengan cara menempatkan pasukan pelindung khusus. Menurutnya, pemerintahannya juga akan mencoba mengurangi dukungan masyarakat kepada kelompok-kelompok pemberontak dengan menggalakkan perujukan dan memperbaiki infrastruktur yang rusak di negara itu.
Kabinet baru bersidang hari ini di tengah-tengah berlangsungnya kerusuhan di ibukota. Polisi Irak mengutarakan seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di sebuah restoran yang ramai, menewaskan paling sedikit 8 orang dan mencederai paling sedikit 14 orang lainnya. Sebelumnya, 2 bom pinggir jalan meledak di beberapa bagian di kBaghdad yang menewaskan peling sedikit 2 orang dan mencederai lebih dari 20 orang lainnya.
Parlemen Irak telah menyetujui sebuah pemerintahan baru yang terdiri atas para pembuat undang-undang dari kelompok-kelompok Syi’ah, Sunni Arab dan Kurdi, setelah berbulan-bulan dilakukannya perundingan. PM Nouri al-Maliki dan kabinetnya yang baru diambil sumpahnya Sabtu kemarin juga akan menjadwalkan pelatihan bagi pasukan keamanan Irak dan penarikan mundur tentara asing dari Irak.
Presiden Bush dan para pemimpin dunia lainnya menyambut baik perkembangan itu. Kata Bush, terbentuknya pemerintahan itu menandai berakhirnya proses transisi demokrasi yang sulit itu. PM Inggris Tony Blair dan SekJen PBB Kofi Annan juga memuji rakyat Irak yang telah emmbentuk pemerintahan mereka, meskipun dilanda kerusuhan di seluruh negeri. Dalam kerusuhan terburuk Sabtu kemarin, para pejabat Irak mengungkapkan, paling sedikit 19 orang tewas dan 58 orang lainnya cedera di distrik Syi’ah Kota Sadr di ibukota Baghdad.