Pemimpin redaksi majalah Playboy versi Indonesia, Erwin Arnada mengatakan, penerbitan majalah itu – paling tidak untuk sementara – dihentikan dulu akibat protes Muslim dan penyelidikan oleh kepolisian apakah majalah itu melanggar sesuatu Undang-Undang.
Erwin Arnada menerangkan kepada wartawan di Jakarta hari Kamis bahwa ia bersama sepuluh anggota stafnya telah ditanyai sebagian besar tentang aspek teknis penerbitan majalah itu.
Sejak edisi pertamanya terbit hampir dua pekan lalu majalah itu terus mendapat kecaman. Bahkan terjadi demonstrasi menentangnya dan demonstran memecahkan kaca jendela kantornya.
Kelompok-kelompok Islam mengatakan majalah Playboy itu melanggar beberapa pasal KUHP tentang penyebaran bahan yang melanggar moralitas. Indonesia adalah negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia.
Majalah Playboy versi Indonesia tidak berisi gambar-gambar bugil dan tidak secabul majalah lain yang sudah beredar di pasar seperti FHM dan Maxim.