Menteri Luar Negri Irak mengatakan Mentri Luar Negri Amerika Condoleezza Rice dan Mentri LN Inggris Jack Straw telah menyampaikan ketidak-sabaran mereka dengan pembentukan pemerintahan persatuan Irak yang berlangsung lamban. Rice dan Straw mengadakan kunjungan mendadak ke Baghdad hari Ahad untuk menembus kemacetan politik yang terjadi di sana.
Mentri LN Irak Hoshyar Zebari kemudian mengatakan kepada CNN ada perasaan mendesak untuk membentuk sebuah pemerintahan persatuan. Ia mengatakan penghalang utama adalah ketidak-sepakatan mengenai pencalonan PM Ibrahim al Jaafari, seorang Shiah, untuk meneruskan masa jabatan kedua. Para pemimpin Kurdi dan Sunni mengatakan al Jaafari gagal menghentikan pemberontakan di Irak, dan belum melakukan tindakan yang cukup untuk menghentikan pertumpahan darah sektarian. Tokoh-tokoh senior dalam Persekutuan Shiah pimpinan perdana mentri, memisahkan diri darinya hari Sabtu dan menyerukan agar ia mengundurkan diri.
Sebelumnya, Menteri LN Amerika Condoleezza Rice mengatakan rakyat Irak kehilangan kesabaran terhadap politisi-politisi mereka karena gagal membentuk sebuah pemerintahan persatuan setelah melakukan perundingan selama hampir empat bulan. Rice berbicara hari Ahad, beberapa jam setelah ia dan Mentri LN Inggris Jack Straw melakukan kunjungan mendadak ke Baghdad, dalam upaya untuk menembus kemacetan politik yang terjadi di sana.
Kunjungan itu dilakukan sementara tekanan politik meningkat terhadap PM Ibrahim al Jaafari agar minggir sebagai calon Shiah untuk masa jabatan kedua. Para pemimpin Kurdi dan Sunni mengatakan ia gagal menghentikan pemberontakan di Irak, dan tidak berbuat cukup untuk menghentikan meningkatnya pertumpahan darah sektarian. Tokoh-tokoh senior dalam Persekutuan Shiah al Jaafari memisahkan diri dari PM itu hari Sabtu dan menyerukan agar ia meletakkan jabatan. Menteri LN Rice mengatakan ia mengatakan kepada pemimpin-pemimpin Irak, siapa pun yang menjadi PM harus mendapat cukup dukungan untuk membentuk sebuah pemerintahan persatuan dengan cepat.