Para pejabat Indonesia mengatakan dua anggota kepolisian cedera kena panah hari ini ketika mereka bentrok dengan para pengunjuk rasa di provinsi Papua. Para pengunjuk rasa menuntut agar tambang emas milik Amerika di Papua ditutup. Mereka mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai tindak korupsi, perlakuan terhadap warga setempat dan kerusakan lingkungan.
Para pejabat mengatakan kedua anggota kepolisian itu dibawa ke rumah-sakit setelah para pengunjuk rasa di kota Timika menyerang mereka dengan senjata panah. Paling sedikit tujuh pengunjuk rasa ditahan. Para pengunjuk rasa merusak sebuah hotel di Timika Selasa kemarin setelah mereka tidak berhasil menemui seseorang yang mewakili perusahaan Amerika Freeport-McMoRan Copper & Gold, yang mengelola tambang itu. Tambang emas Freeport telah menjadi sasaran protes oleh warga Papua. Tambang itu terpaksa ditutup selama beberapa hari bulan lalu karena warga Papua memblokir jalan-jalan di sekitar lokasi tambang itu.***