Tautan-tautan Akses

Sedikitnya 15 Tewas Dalam Serangan Mortir di Baghdad


Para pejabat Irak mengatakan sebuah serangan mortir di Baghdad telah menewaskan sekurang-kurangnya 15 orang sementara pemimpin-pemimpin negara itu terus menyerukan diakhirinya pertumpahan darah antar golongan agama yang dipicu oleh pengeboman sebuah masjid Shiah pekan lalu. Mortir-mortir itu mengenai sebuah perkampungan yang mayoritas penduduknya Shiah.

Dalam kekerasan lainnya, sebuah bom mengguncang sebuah masjid di Basra. Di Baquba, orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke arah sejumlah anak-anak belasan tahun yang sedang main sepakbola, menewaskan dua orang. Sebuah bom jalan menewaskan dua prajurit Amerika di Baghdad. Kekerasan itu terjadi sementara larangan keluar rumah pada siang hari dicabut di tiga provinsi. Larangan terhadap kendaraan sepanjang siang dan malam tetap berlaku di Baghdad dan daerah pinggirannya sepanjang hari Senin ini.

Balas-membalas serangan antara Shiah dan Sunni pecah sejak pengeboman masjid Askariya di Samarra Rabu lalu. Aksi protes terhadap pengeboman itu meluas ke Iran yang sebagian besar penduduknya Shiah hari Ahad, dimana ratusan orang melemparkan batu-batu dan bom-bom api ke kedutaan besar Inggris di Teheran.

Sementara itu, Gedung Putih menyatakan harapan hari Ahad bahwa kaum Sunni dan Shiah di Irak akan bersatu untuk menghentikan kekerasan yang dipicu oleh pengeboman sebuah masjid Shiah pekan lalu di Samarra. Lebih dari 200 orang tewas dalam balas-membalas serangan sejak itu. Penasihan Keamanan Nasional Amerika Stephen Hadley mencatat adanya seruan berkali-kali dari pemimpin-pemimpin Shiah dan Sunni. Ia juga memuji pernyataan dari berbagai komunitas Irak yang menyatakan perlunya gerak ke depan ke arah sebuah pemerintahan persatuan.

XS
SM
MD
LG