Tautan-tautan Akses

Tentara Marinir Yang Gelisah di Filipina Sepakat Akhiri Pembangkangan


Ancaman terhadap pemerintahan Presiden Filipina Gloria Arroyo berakhir Ahad malam ketika seorang kolonel marinir yang memberontak dan kurang lebih 200 pengikutnya mengakhiri pembandelan mereka selama lima jam, mendukung bekas komandan mereka. Komandan yang baru, Brigadir Jendral Nelson Allaga, mengumumkan berakhirnya pemberontakan itu setelah diadakan pertemuan dengan perwira-perwira yang memberontak. Ia mengatakan mereka telah sepakat untuk setia.

Beberapa jam sebelumnya, Kolonel Ariel Querubin menyerukan kepada warga Filipina untuk mengabaikan larangan rapat umum dan agar berkumpul di markas besar marinir untuk melindungi para perwira yang terlibat dalam apa yang dituduhkan sebagai persekongkolan untuk menurunkan Presiden Arroyo.

Puluhan pendeta dan biarawati menyanyikan lagu-lagu perdamaian, sementara ribuan orang berkumpul di luar markas besar marinir itu ketika hari menjelang malam. Mantan Presiden Corazon Aquino, yang menuntut agar Presiden Arroyo turun dari jabatannya, tidak diperbolehkan memasuki kamp militer itu, tetapi menunggu di jalan di dekatnya dengan para pendukungnya.

Pembandelan itu dimulai setelah komandan marinir, Mayor Jendral Renato Miranda, dibebas-tugaskan atas permintaannya sendiri.

XS
SM
MD
LG