Tautan-tautan Akses

Hamas Tak Akan Patuhi Perjanjian Yang Mengakui Keberadaan Israel


Kelompok radikal Palestina Hamas telah mengambil alih kedudukan sebagai partai yang dominan dalam parlemen Palestina. Setelah dilantik hari Sabtu para pembuat undang-undang Palestina mengatakan mereka tidak akan mematuhi perjanjian yang ditandatangani sebelumnya yang mengakui hak keberadaan Israel.

Dalam pidatonya di depan parlemen baru yang beranggota 132 orang, Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas yang partainya, Fatah dikalahkan oleh Hamas bulan lalu, mengatakan, ia akan melanjutkan komitmennya untuk bernegosiasi dengan Israel. Ia juga mendesak Hamas agar menghormati perjanjian yang ada, yang telah ditandatangani dengan Israel, termasuk Perjanjian Oslo tahun 1993, yang menciptakan Otoritas Palestina.

Tidak lama kemudian, para anggota senior Hamas di Parlemen mengatakan perundingan dengan Israel tidak tercantum dalam agenda Hamas. Tetapi Hamas mengatakan hari Sabtu bahwa pihaknya segera akan menawarkan kepada parlemen sebuah rencana yang bertujuan mengadakan gencatan senjata jangka panjang dengan Israel, kalau Israel menarik diri dari semua tanah yang direbutnya dalam perang Timur Tengah tahun 1967.

XS
SM
MD
LG