Kelompok Palestina militan Hamas telah mengambil alih kekuasaan sebagai partai yang dominan di parlemen baru Palestina, yang membuka sidang Sabtu ini di Ramallah. Setelah upacara pengambilan sumpah jabatan di kota Tepi Barat itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas minta Hamas supaya membentuk pemerintahan baru dan mendesak kelompok tadi supaya menghormati persetujuan perdamaian yang dibuat dengan Israel.
Tetapi para pejabat terkemuka Hamas mengatakan, perundingan dengan Israel tidak tercantum dalam agenda mereka selama pendudukan dan agresi Israel terus berlangsung. Hamas, memenangkan pemilu bulan lalu, memperoleh 74 kursi dalam Dewan Legislatif yang beranggotakan 132 orang itu. Hamas diduga akan mengankat pemiminnya di Gaza, Ismail Haniyeh, sebagai perdana menteri.
Upacara hari ini juga merupakan permulaan usaha Israel dan Amerika Serikat untuk tidak memberi dana dan bantuan lain kepada pemerintahan Palestina yang didominasi oleh Hamas. Kedua negara menganggap hamas organisasi teroris dan mengatakan mereka tidak akan membantu penguasa Palestina sebelum Hamas mengharamkan kekerasan dan mengakui hak Israel berdiri.
Israel mengatakan mereka telah menghambat anggota legislative Hamas di Gaza untuk pergi ke upacara pelantikan di kota Ramallah, Tepi Barat, yang memaksa para anggota legislatif dari Gaza menyaksikan upacara melalui jaringan video.