Tautan-tautan Akses

Penghuni Guantanamo Mogok Makan


Seorang tahanan di kompleks tahanan militer Amerika di Teluk Guantanamo, Kuba, mengatakan para petugas di sana menggunakan cara-cara baru yang agresif dalam memaksa tahanan yang mogok makan untuk makan.

Pengacara hukum Thomas Wilner, yang mewakili 6 warga Kuwait di tahanan itu, menjelaskan salah seorang kliennya berhenti mogok makan sebab pengawal mengikatnya ke kursi dan dengan kasar memaksanya makan dengan menggunakan selang yang lebih tebal dari biasa. Wilner mengatakan, kliennya itu juga dimungkiri dari selimut dan ditaruh di kamar yang dingin untuk mencegahnya melancarkan protes.

Militer Amerika menyangkal menggunakan tindakan yang bersifat ganjaran terhadap pelaku mogok makan. Mereka dipaksa makan, demikian dikatakan, hanya untuk menyelamatkan nyawa mereka. Pengacara Thomas Wilner mengatakan kepada surat kabar New York Times perlakuan semacam itu adalah brutal dan tidak manusiawi.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia dan kedokteran juga mencela tindakan memaksa pemerotes untuk makan. Juru bicara Guantanamo mengatakan pekan ini, sejak bulan Desember jumlah yang mogok makan telah berkurang dari 84 menjadi 4 orang. Dalam pada itu – Departemen Pertahanan Amerika menjelaskan telah memindahkan 4 tahanan dari Guantanamo : 3 ke Maroko dan 1 ke Uganda.

XS
SM
MD
LG