Tautan-tautan Akses

Menteri Thailand Mundur Setelah Demo Besar-Besaran Menentang PM Thaksin


Seorang menteri kedua dari faksi partai PM Thailand Thaksin Shinawatra yang berkuasa telah mengundurkan diri di tengah seruan yang semakin keras di Thailand agar PM Thaksin meletakkan jabatan. Tetapi, para analis mengatakan pengunduran dua anggota kecil dari sebuah faksi kecil Partai Thai Rak Thai (Rakyat Thailand Mencintai Rakyat Thailand) kecil kemungkinan akan mempengaruhi kepopuleran PM Thaksin di desa-desa.

Sekitar 40-ribu demonstran melakukan unjuk-rasa sepanjang malam di Bangkok, menuntut agar PM Thaksin meletakkan jabatan. Aksi unjuk rasa itu berakhir Ahad pagi, tetapi penyelenggara aksi protes itu, Sondhi Limthongkul, mantan penasihan PM, berjanji akan melancarkan demonstrasi-demonstrasi lebih lanjut. Banyak demonstran mengatakan mereka marah karena keluarga PM Thaksin dapat secara sah menjual saham senilai hampir dua milyar dolar, bebas pajak di perusahaan telekomunikasi yang ia dirikan. PM Thaksin membela penjualan itu dan bersikeras ia akan mengundurkan diri hanya jika raja Thailand memintanya meletakkan jabatan.

Dalam kejadian terpisah, dua wisatawan dari Prancis dideportasi dari Thailand setelah mengakui mereka memasuki negara itu secara gelap, tetapi dinyatakan tidak terbukti mereka membantu melatih pembrontak etnik Karen yang aktif di perbatasan dengan Birma. Kedua orang itu terlihat di bagian Birma di perbatasan itu hari Selasa mengenakan pakaian loreng-loreng militer dan menghadiri upacara memperingati ulang tahun ke 57 dimulainya pemberontakan oleh Persatuan Nasional Karen melawan pemerintah Birma. Pada waktu itu, seorang jurubicara kelompok pembrontak itu mengatakan kedua orang itu adalah –yang dikatakannya—“pasukan komando Prancis” dan membantu pembrontak. Tetapi, para pejabat Thailan hari Ahad mengatakan kedua orang itu terbukti hanya sebagai wisatawan. Mereka diadili di sebuah pengadilan provinsi di Thailan hari Sabtu dan dijatuhi hukuman cobaan sebelum menunggu dideportasi.

XS
SM
MD
LG