Sanak keluarga penumpang kapal feri Mesir yang tenggelam di Laut Merah mengungkapkan kemarahan mereka di depan polisi anti huru-hara Sabtu ini, setelah rasa frustrasi semakin meningkat karena tidak adanya informasi mengenai mereka yang hilang dalam kecelakaan ini.
Ratusan sanak keluarga berkumpul di kota pelabuhan Safaga, di mana barisan polisi bersenjata lengkap memblokir akses ke pelabuhan. Sejumlah anggota keluarga melempar batu, sedangkan polisi membalasnya dengan gas air mata.
Mereka yang selamat dari kecelakaan ini menyalahkan awak kapal yang terus melanjutkan pelayaran bahkan setelah terjadi kebakaran di atas kapal. Mereka mengatakan kapal berusia 35 tahun itu Al Sallam Boccacio 98 tidak berputar haluan ketika api menyala dua jam setelah kapal meninggalkan kota pelabuhan Dubah di Arab Saudi Kamis malam.
Pihak berwenang mengatakan, masih belum jelas apakah api itu penyebab kapal tenggelam. Tim penyelamat menemukan 400 orang selamat dan menemukan 200 mayat. Nasib 800 penumpang lainnya masih belum diketahui.
