Para perunding di Konferensi Organisasi Perdagangan Sedunia (WTO) telah mencapai sebuah persetujuan sementara mengenai rancangan persetujuan bagi perundingan yang berakhir hari ini di Hong Kong. Rancangan itu menunjukkan bahwa negara-negara kaya telah menyetujui untuk menghapuskan subsidi-subdidi ekspor produk pertanian sebelum tahun 2013 mendatang. Subsisi-subsidi pertanian oleh negara-negara kaya terhadap para petani mereka telah mempersulit para petani di negara-negara miskin untuk memasarkan produk mereka di seluruh dunia.
Negara-negara kaya juga menjanjikan perdagangan bebas hampir bebas tariff serta subsidi bagi negara-negara termiskin di dunia. Tarif dan kuota tersebut akan mulai dihilangkan tahun 2008, atau setelah persetujuan WTO secara keseluruhan dapat diselesaikan. Seorang koresponden VOA pada perundingan itu melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Brazil, Celso Amorim, dan Menteri Perdagangan India, Kamal Nath, mengatakan susunan terbaru persetujuan WTO itu tampak masuk akal. India dan Brazil adalah 2 negara anggota yang sangat berpengaruh di antara negara-negara berkembang. Susunan itu harus disetujui oleh 149 negara anggota WTO hari ini.
Sebelum rancangan deklarasi akhir diedarkan hari Sabtu, para delegasi menyatakan khawatir atas kemungkinan tidak dicapai kemajuan dalam meningkatkan perdagangan. Tetapi para delegasi kemudian menyatakan ada harapan. Wakil Perdagangan Amerika Serikat Rob Portman mengatakan dia termasuk diantara yang masih berharap kesepakatan bisa dicapai. Perundingan menit-menit terakhir hari Sabtu pada perundingan enam-hari itu terfokus pada tanggal untuk menghapuskan subsidi ekspor pertanian yang dikatakan negara-negara berkembang menggerogoti daya saing petani mereka. Menteri Perdagangan India Kamal Nath mengatakan kesepakatan sudah dicapai, tetapi Uni Eropa berkeras itu tidak benar.