Saksi pertama dalam sidang perkara Saddam Hussein, Ahmed Mohammed Hassem telah memberikan kesaksian terinci sekitar pembantaian atas lebih dari 140 orang di satu kota yang penduduknya umumnya Syi’ah di Irak tahun 1982.
Hassem mengatakan, menyusul percobaan pembunuhan atas Saddam Hussein di Dujail, ia tahu ada sejumlah orang yang dibunuh di sana. Kesaksian Hassem diganggu oleh percakapan antara Saddam Hussein dan salah seorang pesakitan yaitu saudara tirinya Barzan Ibrahim.
Sebelum hakim mengistirahatkan sidang, Saddam Hussein mengatakan kepada sidang ia tidak takut dihukum mati. Sebelum itu ia meneriakkan ucapan ‘hidup Irak, hidup negara Arab.’
Pejabat-pejabat pengadilan mengatakan sidang dilanjutkan hari Selasa. Juga pada hari Senin salah seorang pembela Saddam Hussein – bekas Jaksa Agung Amerika Ramsey Clark – meminta agar pembela diberi pengamanan yang lebih baik.
Dua di antara pembela dibunuh beberapa waktu lalu. Hari Minggu pihak berwenang Irak mengatakan mereka telah membongkar rencana pemberontak hendak mengebom sidang hari Senin.