Laporan dari Israel mengatakan, Perdana Menteri Israel Ariel Sharon bermaksud keluar dari Partai Likud dan berkampanye terpisah dalam pemilihan umum nasional.
Menurut media Israel yang mengutip sumber-sumber yang dekat dengan Sharon, perdana menteri itu akan bertemu dengan Presiden Moshe Katsav hari ini untuk memintanya membubarkan parlemen – yang dengan demikian mengharuskan pemilihan umum baru dalam waktu 90 hari.
Sumber-sumber itu mengatakan, Sharon membuat keputusan itu setelah berembuk dengan para pembantu utamanya dan sejumlah menteri utama kabinet.
Sharon membantu membentuk Partai Likud awal tahun 1970-an dengan program memperluas permukiman Yahudi di wilayah-wilayah yang diduduki.
Keputusannya untuk mundur dari Jalur Gaza dan bagian-bagian Tepi Barat tahun ini mendapat perlawanan keras dari kalangan garis keras dalam partai. Sharon berhasil mengalahkan kalangan garis-keras itu dengan bantuan Partai Buruh yang moderat yang menyertai pemerintah koalisi tahun lalu.
Namun ketua Partai Buruh yang baru Amir Peretz, memutuskan untuk keluar dari koalisi – antara lain karena perselisihan dalam hal kebijakan ekonomi.