Para pejabat bantuan Internasional telah menyambut gembira sebuah persetujuan antara India dan Pakistan untuk membuka perbatasan antara kedua negara itu yang dijaga ketat oleh para tentara di daerah Kashmir yang dipersengketakan untuk membantu para korban bencana gempa dahsyat bulan ini.
Sebuah pernyataan oleh pemerintahan masing-masing dari kedua negara itu dikeluarkan di Islamabad hari ini yang menyatakan bahwa titik-titik penyeberangan akan dibuka di lima tempat untuk mengizinkan orang-orang untuk menyeberang dua arah dengan berjalan kaki dimulai pada tanggal 7 November mendatang.
Prioritas akan diberikan kepada para keluarga yang terpisah oleh perbatasan de facto itu. Koordinator tim kemanusiaan PBB di daerah gempa itu, Rashid Khalikov, menyatakan persetujuan itu sebagai langkah baik yang akan membantu penyaluran bantuan kepada orang-orang yang terkena bencana di daerah-daerah terpencil.
Para pejabat PBB mengatakan sekitar 200 ribu orang masih belum mendapat bantuan kemanusiaan selama hampir 3 minggu setelah gempa tersebut. Mereka mengatakan ratusan ribu orang menghadapi resiko kematian atau terserang penyakit bersamaan dengan datangnya musim dingin di Himalaya. Sekitar 55 ribu orang, yang sebagian besar merupakan orang Kashmir Pakistan, meninggal dunia dalam gempa itu.
