Tautan-tautan Akses

Flu Unggas Mencemaskan Amerika


Amerika akhirnya menyadari bahaya flu unggas. Selama dua pekan terakhir ini, rakyat Amerika mendengar berbagai peringatan melalui berita radio dan televisi, halaman depan suratkabar, dan bahkan jumpa pers oleh Presiden Bush. Direktur Lembaga Kesehatan Nasional mengeluarkan peringatan yang paling tegas. Ia memperingatkan bahwa pandemi flu unggas yang dahsyat pasti akan terjadi. Pertanyaannya adalah kapan akan terjadi.

Sekarang ini, ancaman itu masih terbatas. Jenis virus flu unggas sekarang ini tidak merupakan ancaman segera bagi manusia. Tetapi ini akan berubah dengan dramatis begitu virus flu unggas bermutasi hingga dapat berpindah dengan cepat dari manusia ke manusia. Kalau itu terjadi, sebagian besar pakar meramalkan, agar segera timbul pandemi, wabah yang menyebar ke seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Sedunia memperkirakan, sekitar 7,4 juta orang akan tewas, sementara seorang pejabat PBB berpendapat, 150 juta orang mungkin tewas akibat virus maut itu. Sebagian besar warga Asia telah tahu selama berbulan-bulan ini bahwa ancaman ini sangat serius. Selama itu, tidak terjadi perubahan dramatis, sehingga sangat mengherankan bahwa perlu waktu begitu lama sebelum masalah itu menjadi perhatian di Amerika.

Mengapa akhirnya rakyat Amerika mulai menaruh perhatian? Ada tiga hal. Pertama, dalam sebuah pencapaian ilmiah yang mengagumkan, tim-tim ilmuwan telah mengidentifikasi virus yang menimbulkan pandemi flu Spanyol dari tahun 1918 sampai 1919, yang menewaskan antara 20 sampai 100 juta manusia. Jumlah korban yang pasti tidak akan pernah diketahui. Dalam proses penemuan itu, mereka menyimpulkan untuk pertamakalinya bahwa pandemi flu tahun 1918 itu adalah virus flu yang berpindah dari unggas ke manusia, dan ditularkan dari manusia ke manusia lain. Bencana kesehatan, dengan jumlah korban lebih besar daripada Perang Dunia I itu, menghantui ingatan seluruh rakyat Amerika. Waktu itu, sebagian besar korban yang tewas adalah kaum muda.

Kedua, tanggapan pemerintah yang lambat dan tidak memadai terhadap Badai Katrina, membuat rakyat Amerika ingin lebih siap menghadapi keadaan darurat yang mungkin terjadi. Pekan lalu Presiden Bush dalam jumpa pers membeberkan langkah-langkah konkrit yang diperlukan untuk menghadapi ancaman flu unggas. Ia mengundang para eksekutif beberapa perusahaan besar farmasi ke Washington, dan menghimbau mereka agar mempercepat pengembangan vaksin untuk menghadapi kemungkinan serangan flu unggas.Ketiga, dunia tergugah. Pekan ini Amerika menerima kedatangan delegasi dari 80 negara untuk membahas cara bekerjasama untuk mencegah kemungkinan timbulnya krisis flu unggas. Vaksin sangat penting, tetapi hanya 10 negara membuatnya. Harus ditemukan cara-cara lain. Sangat penting untuk menangani seketika dan secara terbuka kalau terjadi wabah. Cina dikecam karena menutup-nutupi wabah flu unggas tahun 2002.

Meskipun sangat dahsyat, bencana tsunami, Badai Katrina dan gempa di Kashmir terjadi dengan cepat, dan terbatas di wilayah tertentu. Pandemi, menurut seorang pakar, sangat berbeda karena dapat berlangsung lama, dan dapat timbul di ribuan tempat sekaligus.

Sebagian pakar berpendapat bahwa ancaman flu unggas terlalu dibesar-besarkan. Mereka berpendapat, adalah tidak bertanggungjawab untuk menimbulkan ketakutan dengan mengemukakan kemungkinan tewasnya jutaan orang. Mereka mengatakan, orang tidak perlu takut, meskipun bencana mungkin datang. Mereka menekankan kata ‘mungkin’, karena ancaman ini jauh dari kepastian. Jalan yang paling aman untuk mencegah terjadinya bencana, mungkin adalah dengan mengambil langkah-langkah yang tepat, efektif dan pasti. Kita harus mempelajari sebanyak-banyaknya mengenai subyek ini, sementara bersiap-siap menghadapi hal terburuk. (djoko)

XS
SM
MD
LG