Raja Yordania Abdullah menunda misi perdamaian ke Israel dan wilayah Palestina disebabkan maraknya bentrokan antar faksi di daerah Gaza. Dalam keterangan di Amman hari Senin, juru bicara raja mengatakan situasi di Gaza sekarang ini tidak kondusif bagi Raja Abdullah untuk berkunjung ke sana.
Beberapa jam sebelumnya, Parlemen Palestina menyetujui keputusan mendesak Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas membubarkan kabinetnya karena tidak berhasil menghentikan pertempuran antara polisi dan militan kelompok Hamas. Keputusan sama meminta Presiden Abbas membentuk kabinet baru dalam waktu dua pekan atau akan menghadapi suara tidak percaya.
Parlemen menyetujui keputusan itu sejurus setelah puluhan anggota polisi Palestina menyerbu gedung Parlemen di kota Gaza mendesak supaya Hamas ditumpas. Hari Minggu tiga Palestina tewas dan sedikitnya 50 lagi luka-luka dalam tembak-menembak antara militan Hamas dan polisi.