Parlemen Irak telah meratifikasi rancangan konstitusi negara itu dan menyerahkannya kepada Perserikatan Bangsa Bangsa untuk dicetak dan disebar-luaskan di seluruh negara itu.
Tugas PBB adalah membagi-bagikan rancangan konstitusi itu kepada warganegara Irak sebelum referendum 15 Oktober nanti. Rancangan konstitusi itu tidak melakukan perubahan mengenai masalah yang masih dipertentangkan, yaitu federalisme.
Berdasarkan sistem ini golongan Kurdi dan Shiah akan memerintah dengan otonomi luas kawasan di Irak Utara dan Selatan. Golongan minoritas Sunni Irak telah menyatakan kekhawatiran akan kurang berperan dalam sistem seperti itu.
Dalam perkembangan lain, anggota parlemen Kurdi Faris Nasir Hasan Shabak tewas Sabtu malam dalam sebuah pencegatan di utara Baghdad, bersama-sama dengan saudara dan sopirnya. Anggota parlemen lainnya, Haidar Qasim Shasho Shingari luka-luka dalam serangan dekat Dujail.
Hari Ahad, polisi juga menemukan jenazah 20 orang yang dibunuh dan dibuang ke sungai Tigris di utara Baghdad.