Israel mengumumkan hari ini bahwa pendudukan militer negara itu atas Jalur Gaza telah berakhir setelah 38 tahun, tetapi para pejabat Palestina tidak mau menghadiri upacaa resmi yang menandai perubahan itu. Kabinet Israel mengambil keputusan bulat untuk menyelesaikan penarikan mundur seluruh pasukan dari Gaza pada hari Senin besok serta mengembalikan daerah itu ke bawah kontrol Palestina.
Sebuah pernyataan Kabinet mengatakan para menteri pemerintahan telah menyetujui penarikan mundur seluruh pasukan Israel dari selatan Gaza, yang berbatasan dengan Mesir, sebuah tempat di mana sering terjadi bentrokan senjata pada masa lalu.
Tentara Mesir telah bersiap-siap untuk mengambil posisi di perbatasan untuk mencegah penyelundupan senjata serta penyeberangan perbatasan secara illegal. Kabinet Israel juga memutuskan untuk meninggalkan lebih dari 20 sinagog yang masih berdiri di Gaza, daripada mempertahankan pasukan di daerah itu satu hari lagi guna membongkar tempat-tempat ibadat tersebut. Rencana awal Israel adalah untuk meratakan sinagog-sinagog tersebut sebelum meninggalkan daerah itu.
Para pemimpin Palestina mengatakan mereka tidak akan dapat melindungi bangunan-bangunan itu, yang dipandang oleh banyak pihak sebagai sebuah simbol pendudukan Israel. Israel berencana untuk secara formal menyerahkan Gaza kepada para pemimpin Palestina pada sebuah upacara resmi hari ini, namun upacara tersebut dibatalkan pada menit terakhir ketika terdengar kabar bahwa para warga Palestina bermaksud untuk memboikot upacara serah terima itu.