Tautan-tautan Akses

Bush Tinjau Daerah Bencana, AS Putuskan Terima Tawaran Bantuan


Presiden Bush baru saja meninjau dari udara kota New Orleans yang terendam air, empat hari setelah kota itu diterjang taufan Katrina. Hari Jum’at ia mengatakan, situasinya memerlukan perhatian lebih dari satu hari, dan kemudian menandaskan akibat Katrina memerlukan perhatian bangsa untuk jangka waktu yang lama. Menurutnya, Katrina adalah salah satu bencana alam terburuk yang pernah menimpa Amerika dan meninggalkan akibat bersifat nasional. Ketika berada di Louisiana ia bertemu dengan walikota New Orleans, Ray Nagin beberapa jam setelah Nagin mendamprat pejabat-pejabat Federal dan negarabagian dengan mengatakan ‘mereka sama sekali buta dengan apa yang terjadi di sini.’

Sebelum bertolak dari Washington menuju tiga negarabagian di pesisir Teluk Meksiko, Presiden Bush mengatakan operasi tanggap darurat atas bencana itu tidak dapat diterima. Kemudian ia menjelaskan yang dimaksudnya khusus tanggap darurat di kota New Orleans, sedang tanggap darurat di Mississippi dan Alabama jauh lebih baik. Di Alabama ia berterima kasih pada barisan penolong atas jerih-payah mereka. Meninjau daerah bencana di Mississippi, ia berbicara dengan warga setempat termasuk seorang perempuan yang dengan berlinang airmata menuturkan penderitaannya.

Di Washington, pemuka-pemuka kulit hitam mengkritik yang mereka sebut tanggapan Pemerintah yang lambat dan tidak mencukupi dan bahwa warga kulit hitam yang miskin yang paling menderita. Mereka juga menghimbau negarabagian lain agar berbuat serupa seperti Texas yang membuka stadion Astrodome di Houston sebagai penampungan bagi 12 ribu korban Katrina yang diangkut dengan bus dari New Orleans. Keamanan masih menjadi masalah di New Orleans, di mana beberapa bangunan terbakar tanpa ada yang memadamkan. Namun ribuan anggota Garda Nasional sudah berada di sana membawa pangan dan bekal yang amat dibutuhkan kota yang dirobek banjir itu serta mengevakuasi ribuan warga yang terkurung dalam kondisi sanitasi yang semakin buruk. Konvoi truk menerobos jalan yang terendam air hari Jum’at membawa bantuan pertama kali sejak taufan Katrina menerjang hari Senin. Sejak itu banyak di antara korban tanpa pangan, air dan obat-obatan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Condoleezza Rice mengatakan Amerika ‘tidak ada menolak’ tawaran bantuan dari berbagai pemerintah di seluruh dunia. Puluhan negara telah menjanjikan bantuan uang tunai, bahan bakar, dan bantuan kemanusiaan lain bagi korban Katrina. Rice mengatakan hari Jum’at bahwa para pejabat Departemen Luar Negeri bekerjasama dengan Badan Bantuan Darurat Federal untuk menentukan tawaran bantuan mana yang segera diperlukan dan mana pula yang tepat untuk kebutuhan jangka panjang. Sebelumnya hari Jum’at pejabat-pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan mereka akan menerima bantuan pangan, bahan bakar dan rumah sakit portabel dari Venezuela.

Namun Departemen tidak melihat bantuan itu sebagai tanda adanya perubahan pokok dalam hubungan yang tegang antara kedua negara. Tawaran bantuan lain termasuk bantuan teknik dari Belanda, negara yang terletak di bawah permukaan laut seperti New Orleans yang bergantung pada serangkaian bendungan untuk kelangsungan hidupnya. Rice mengatakan ia amat tergugah oleh sumbangan 25 ribu dolar dari Sri Lanka yang adalah korban tsunami. Ia mengatakan, Amerika amat berterima kasih atas tawaran sumbangan bantuan dari seluruh dunia.

XS
SM
MD
LG