Ketua Parlemen Irak, Hajim al-Hassani mengatakan pembicaraan mengenai rancangan Konstitusi diperpanjang sehari supaya golongan Syi’ah, Kurdi dan Suni dapat mencapai kesepakatan.
Hassani memberi keterangan ini beberapa menit lewat Kamis tengah malam, batas waktu untuk merampungkan rancangan yang berlalu tanpa ada pemungutan suara oleh Parlemen atas rancangan Konstitusi dimaksud. Ia mengatakan persetujuan dari Parlemen tidak penting, dan kalau tidak bisa dicapai mufakat dalam isu-isu tertentu, rancangan Konstitusi masih tetap akan diajukan kepada rakya lewat referandum tanggal 15 Oktober.
Gedung Putih hari Kamis tidak membesar-besarkan penundaan itu, kecuali hanya mengatakan bangsa Irak memandang Konstitusi sebagai suatu dokumen penting yang harus disusun dengan amat hati-hati.
Perundingan politik dilakukan di tengah gelombang kekerasan berdarah. Kawanan bersenjata menyerang konvoi Presiden Irak, Jalal Talabani menewaskan 6 di antara pengawalnya. Tetapi Presiden Talabani tidak berada di dalam konvoi ketika konvoi diserang. Dan di selatan Baghdad polisi menemukan mayat 36 lelaki yang dibunuh ala hukum tembak.