Presiden Korea Selatan Roh Moo-hyun Sabtu ini mengatakan, ambisi nuklir Korea Utara merupakan ancaman terbesar terhadap perdamaian regional. Roh mengatakan kepada veteran perang di Soul, masalah nuklir Korea Utara akan dipecahkan secara damai. Dia mendesak Pyongyang agar mau kembali ke pembicaraan 6 pihak.
Sabtu ini adalah ulang-tahun ke-55 permulaan pecah Perang Korea yang berakhir tahun 1953 dengan gencatan senjata, tetapi tanpa perjanjian perdamaian, sehingga secara teknis kedua Negara masih dalam status keadaan perang.
Korea Utara telah satu tahun ini memboikot pembicaraan antara kedua Korea, AS, Cina, Rusia dan Jepang. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Il baru-baru ini mengatakan, pembicaraan itu dapat dilanjutkan kembali Juli mendatang kalau Washington mulai memperlakukan Pyongyang sebagai mitra berdialog.