Menlu Amerika Condoleeza Rice mengatakan, para mediator internasional siap meningkatkan tekanan terhadap Israel dan Palestina agar melaksanakan peta jalan perdamaian.
Menteri Rice mengatakan hal itu hari Senin setelah bertemu dengan para perunding dari Rusia, Amerika dan Uni Eropa. Pertemuan berlangsung sementara keprihatinan meningkat karena macetnya pelaksanaan persetujuan yang dicapai tahun ini antara Israel dan Palestina. Tetapi Menteri Rice menambahkan, sekarang ada peluang sejati bagi kedua pihak untuk maju ke depan.
Sementara itu, sumber-sumber keamanan Israel mengatakan, Israel berencana menahan puluhan orang Yahudi ekstrimis yang telah menyatakan akan menganggu penarikan Israel dari Jalur Gaza dan kantong-kantong permukiman di Tepi Barat. Penahanan pertama dilakukan hari Minggu, dengan ditangkapnya seorang aktivis sayap kanan Tepi Barat. Kalau disetujui hakim, ia akan tetap ditahan sampai penarikan selesai.
Dalam perkembangan lain, PM Ariel Sharon menunda penarikan dari Jalur Gaza, dari bulan Juli menjadi pertengahan Agustus, setelah berakhirnya masa berkabung tahunan di Israel.
Sementara itu, polisi Israel mengatakan, tujuh orang tentara cedera dalam konfrontasi hari Senin dengan warga Palestina di Masjid al-Aqsa di Yerusalem yang dianggap suci oleh Israel maupun Palestina. Pihak berwajib mengatakan, kerusuhan terjadi setelah ada desas desus bahwa kaum ultra-nasionalis Yahudi akan berusaha menduduki tempat itu, untuk menyabot penarikan Israel dari Jakra Gaza.