Tautan-tautan Akses

Gelombang Serangan Terbaru di Irak Tewaskan Paling Sedikit 15 Orang


Gelombang baru peledakan bom mobil telah menggoncang Irak, menewaskan paling sedikit 15 orang. Amerika Serikat mengatakan serangan itu bertujuan mendiskreditkan Pemerintah baru Irak.

Satu bom meledak di dekat pos penjagaan bersama militer Amerika dan Irak di Baghdad timur, sedang ledakan kedua terjadi di dekat konvoi militer di bagian barat Ibukota Irak, Baghdad.

Tindak kekerasan juga dilaporkan terjadi kota di Mosul, Irak utara dan seorang tentara Amerika tewas di dekat kota Khaladiyah. Paling sedikit 10 bom mobil meledak di Baghdad hari Jum’at, menewaskan paling sedikit 50 orang.

Juga hari Sabtu, para penyelidik menemukan kuburan massal di Irak selatan yang berisi 1500 jenazah. Para pejabat mengatakan, mayat-mayat itu tampaknya adalah warga Kurdi yang dibunuh ketika Saddam Hussein hendak memusnahkan masyarakat Kurdi di selatan pada tahun-tahun 1980-an.

Sementara itu, investigasi militer Amerika di Irak telah mengatakan tidak ada tindakan disipliner terhadap tentara Amerika yang menewaskan seorang agen intelijen Italia di pos pemeriksaan bulan Maret. Laporan setebal 42 halaman yang dikeluarkan hari Sabtu itu mendapati tentara Amerika bertindak sesuai dengan peraturan perjanjian militer ketika menembak sebuah mobil yang tidak mau melambat, menewaskan Nicola Calipari dan mencederai Guiliana Sgrena, seorang wartawati yang baru saja dibebaskan oleh para penculiknya.

Laporan yang disensor sebagian itu juga mengatakan warga Italia tersebut tidak memberitahu pihak berwajib Amerika bahwa mereka akan berkendaraan mobil dari bandara Ibukota Irak, Baghdad setelah hari gelap bersama sandera yang baru dibebaskan.

Italia mengatakan, pihaknya tidak sepakat dengan kesimpulan investigasi bersama itu dan akan mengeluarkan laporan sendiri hari Senin.

XS
SM
MD
LG