Malaysia memberi Indonesia waktu satu bulan untuk menyelesaikan masalah keterlambatan pengiriman kembali para TKI secara legal ke Malaysia.
Menteri Urusan Dalam Negeri Malaysia Azmi Khalid menyatakan kepada para pejabat Indonesia bahwa Malaysia akan mencari tenaga kerja dari negara lain jika Indonesia tidak mempercepat proses pengurusan dokumen.
Malaysia mulai menindak tegas para pekerja imigran ilegal sejak tanggal satu Maret lalu, namun tindakan tersebut telah menyebabkan Malaysia kekurangan tenaga kerja yang murah untuk bekerja pada industri-industri penting seperti perkebunan dan pembangunan.
Kira-kira 400.000 pekerja yang telah meninggalkan Malaysia diperbolehkan kembali secara legal dengan membawa dokumen yang diperlukan, namun sejauh ini hanya beberapa ratus pekerja yang telah kembali, sementara ribuan pekerja lain masih terkatung-katung di perbatasan Indonesia.
Pemerintah Indonesia telah membangun pos-pos pengurusan dokumen untuk membantu para pekerja kembali ke Malaysia, namun laporan menyebutkan biaya pengurusan dokumen yang mahal dan penyogokan telah memperlambat proses tersebut.