Tautan-tautan Akses

Kunjungi Australia, Suu Kyi Imbau Reformasi Konstitusi Burma


Ukraine's President Petro Poroshenko (center), his wife Marina and Prime Minister Arseny Yatseniuk (left) light candles during a peace march in Kyiv for the victims on a passenger bus which came under fire near the town of Volnovakha in eastern Ukraine, Jan. 18, 2015.
Ukraine's President Petro Poroshenko (center), his wife Marina and Prime Minister Arseny Yatseniuk (left) light candles during a peace march in Kyiv for the victims on a passenger bus which came under fire near the town of Volnovakha in eastern Ukraine, Jan. 18, 2015.

Pemimpin pro-demokrasi Burma Aung San Suu Kyi telah memulai kunjungan pertamanya ke Australia dengan imbauan amandemen konstitusi negaranya, Rabu (27/11).

Dalam pidato hari Rabu (27/11) di Opera House Sydney, Aung San Suu Kyi - yang kini anggota parlemen Burma dari partai oposisi itu - menggunakan bahasanya yang paling keras untuk mempertanyakan peran konstitusi militer Burma.

Ia menunjuk peran Panglima Angkatan Bersenjata Burma, Min Aung Hlaing yang katanya memutuskan bisa tidaknya konstitusi dapat diamandemen.

Konstitusi Burma juga memungkinkan jenderal itu untuk menangguhkan UUD dan mengambil kekuasaan negara jika dia menganggapnya perlu.

Partai pimpinan Aung San Suu Kyi selama ini menyerukan amandemen konstitusi yang bisa mengurangi peran militer dan memungkinkannya mencalonkan diri menjadi presiden tahun 2015.

Anggota parlemen oposisi itu mengatakan kepada para wartawan ia berharap akan menggunakan kunjungan lima-harinya di Australia untuk menjelaskan apa yang dilakukan partainya dalam mendukung demokrasi di Burma, yang sedang menjauhi pemerintahan militer yang keras yang telah berlangsung puluhan tahun.

Selain Sydney, Aung San Suu Kyi akan menyampaikan serangkaian pidato dalam kunjungan di Canberra dan Melbourne.

Recommended

XS
SM
MD
LG