Tautan-tautan Akses

Taman Safari Pasuruan Sukses Kawinkan Sapi Bali dengan Banteng Jawa


Induk Sapi Bali bernama Delta, bersama anak Sapi hasil kawin silang dengan banteng Jawa yang baru lahir.
Induk Sapi Bali bernama Delta, bersama anak Sapi hasil kawin silang dengan banteng Jawa yang baru lahir.

Seekor anak Sapi Bali dari hasil perkawinan dengan pejantan Banteng Jawa, berhasil dilahirkan dengan sehat di Taman Safari Indonesia II, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur.

Kelahiran anak Sapi jenis ras Sapi Bali dengan pejantan Banteng Jawa, menjadi peristiwa langka dalam hal konservasi satwa, khususnya dibidang pengembangan genetika satwa karena merupakan yang pertama dilakukan di Indonesia. Upaya mengkawin silangkan Sapi Bali dengan Banteng Jawa ini, merupakan upaya menghasilkan keturunan sapi yang memiliki keunggulan secara genetik dan ketahanan fisik.

Peristiwa ini membuktikan garis keturunan yang sama antara Sapi Bali dengan Banteng Jawa, yang diharapkan mampu menghasilkan keturunan berkualitas untuk Sapi di Jawa Timur.

Kurator Satwa Taman Safari Indonesia, Prigen, Ivan Candra mengatakan, hasil kawin silang tersebut diharapkan menghasilkan anak Sapi jenis unggul dibandingkan Sapi biasa, yang didapatkan dari genetik Banteng Jawa.

Ivan Candra mengatakan, “Ada peningkatan genetik dan performance, nah kita harapkan juga ketahanan terhadap penyakitpun juga lebih baik, variasi genetiknya semakin tinggi, sehingga bisa menambah performance dan produktivitas dari keturunan-keturunan selanjutnya.”

Kawin silang antara Sapi Bali dengan Banteng Jawa, sejak awal telah mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, keberhasilan mengembangbiakkan Sapi Bali dengan Banteng Jawa diyakini mampu meningkatkan kualitas Sapi di Jawa Timur, melalui pengembangbiakkan Sapi Bali secara massal.

“Ini menjadi diperbanyak, diakan jenis baru yang insya Allah tahan penyakit, Banteng itu kan tahan penyakit, penyakit kuku, mulut, kan gak ada. Jadi ini baru dan memang saya support sejak awal, kalau bisa nanti inseminasi buatan untuk itu,” ungkap Soekarwo.

Pejantan Banteng Jawa yang bernama Matos (warna hitam).
Pejantan Banteng Jawa yang bernama Matos (warna hitam).
Soekarwo menegaskan, keberhasilan mengkawinsilangkan Sapi Bali dengan Banteng Jawa sehingga melahirkan keturunan, menjadi harapan akan swasembada daging Sapi di Jawa Timur. Dengan berat Sapi Bali per ekor yang mencapai lebih dari 400 kilogram, anak Sapi hasil kawin silang ini diyakini akan menambah produksi Jawa Timur untuk daging Sapi.

Sementara itu, Ivan Candra menambahkan, kelahiran anak Sapi dari Induk Sapi Bali dan pejantan Banteng Jawa membuktikan garis keturunan yang sama antara kedua hewan tersebut, sehingga keturunan yang dihasilkan dapat berkembangbiak dengan baik tanpa masalah dalam hal kesehatan maupun kesuburan.

“Setelah sang anak ini lahir, kita buktikan sama-sama, setelah dewasa nanti, kawin, otomatis dan pengharapan kitapun dia bisa kawin, baik itu dengan Sapi Bali yang sudah disiapkan, maupun dengan Banteng, kita akan menganggap itu fertile, subur, bukan steril. Nah itu membuktikan bahwa baik Sapi Bali maupun Banteng sedarah atau seketurunan,” demikian jelas Ivan Candra.

Recommended

XS
SM
MD
LG